Bahan pengawet makanan dibedakan menjadi 2 yaitubahan pengawet alami dan bahan pengawet sintetik.Bahan pengawet alami yaitu bahan pengawet yang dibuat secara natural, contoh garam dapur. Sedang bahan pengawet sintetik yaitu bahan pengawet yang dibuat melalui reaksi kimiawi. Beberapa jenis bahan pengawet sintetik diantaranya :
- Asam benzoat / natrium benzoat
makanan ringan (snack).
- Natrium nitrit
- Asam propionat
- Asam asetat
- Hidrogen peroksida
- Asam askorbat
Bahan - bahan pengawet sintetik ini ditambahakan pada makanan dalam jumlah sedikit, karena penggunaan bahan pengawet yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan keserhatan dalam tubuh.Penggunaan bahan pengawet sintetik ini harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
1. Tidak menimbulkan penipuan pada konsumen.
2. Tidak menurunkan nilai gizi dari bahan makanan tersebut.
3. Tidak menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada makanan.
Bahan - bahan pengawet sintetik ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk memperlambat, menutupi atau menahan proses fermentasi, p[embusukkan, pengasaman, dekomposisi lainnya di dalam bahan pangan.
Jumlah bahan pengawet yang diijinkan dapat mengawetkan bahan pangan dengan muatan mikroorganisme yang normal untuk jangka waktu tertentu, tetapi akan kurang efektif jika dicampurkan pada bahan pangan yang mudah membusuk atau terkontaminasi. Selain itupenggunaan bahan pengawet bertujuan untuk mengendalikan oksidasi atau aktifitas enzimatik.
Bahan pengawet makanan yang dilarang
Beberapa jenis bahan pengawet makanan dilarang dalam penggunaannya karena dapat membahayakan kesehatan selain itu ada yang bersifat karsinogen atau merangsang pertumbuhan kanker dalam tubuh.
Diantara bahan - bahan pengawet yang dilarang adalah : asam borat dan turunannya (boraks), asam salisilat dan turunannya, dietil pirokarbonat (DEPC), formalin dan terusi.
Adapun jenis bahan lain yang dilarang untuk ditambahkan pada bahan makanan yaitu dulsin, kalium klorat, kloramfenicol, nitrofurazon, kalium bromat dan melamin.